Artikel dengan judul "Tipe-Tipe Sistem Politik Menjadi Identitas Negara"

Tipe-Tipe Sistem Politik Menjadi Identitas Negara

Muhammad Reyhan Alamsyah[1]

alamsyah.muhammad.r@gmail.com

 

Abstrak

Bicara tentang sistem adalah suatu proses yang saling berhubungan antar satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini jika kita bicara tentang sistem politik tentunya yaitu proses birokrasi politik yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, dimana hubungan ini saling terikat antara satu proses dengan proses lainnya. Di Indonesia, saat ini menerapkan sistem politik demokrasi. Dimana kekuasaan tertinggi tahta pemerintahan seharusnya dipegang oleh rakyat. Rakyat diberikan kebebasan untuk memberikan pendapat mereka untuk kemajuan bangsanya. Ada juga tipe-tipe sistem politik yang membatasi kebebasan untuk berpendapat bagi warganya, tentunya itu merupakan tipe sistem politik yang mereka anut. Banyak lagi tipe-tipe sistem politik bagi negara yang bisa dikatakan menjadi ciri khas negara tersebut, bisa itu jadi negara yang otoriter atau membatasi hak-hak bagi warganya dan ada negara yang tidak terlalu peduli terkait nasib rakyatnya dan bahkan ada yang menganggap kaum petani sebagai bagian dari produksi saja alias tidak terlalu dianggap seperti layaknya masyarakat biasa dan bisa dikatakan bawahan. Itulah yang membuat sistem politik bagi suatu negara bisa dikatakan sebagai identitas dari negara tersebut. Setiap negara punya ciri khas yang berbeda dari negara yang lainnya

Kata Kunci: Sistem Politik, Proses, Tipe, Negara, Ciri khas, rakyat, identitas


PENDAHULUAN

     Bicara tentang sistem politik tentunya banyak sekali jenis-jenis atau tipe-tipenya. Setiap negara pasti memiliki sistem politik yang berbeda dengan negara lainnya. Istilah sistem politik itu berasal dari kata sistem dan juga politik. Sistem itu layaknya suatu hubungan atau runtutan yang mengandung unsur-unsur atau bagian-bagian yang terikat antara satu dengan yang lainnya. Bicara politik, definisi politik menurut Rod Hague et al “politik adalah  suatu aktivitas atau tindakan yang mengatur agar suatu kelompok mencapai keputusan yang bersifat kolektif dan mengikat melalui kegiatan untuk menyatukan perbedaan diantara masing-masing anggotanya.[2] Dalam arti secara konseptual, tentunya jika bicara sistem politik yakni merupakan suatu hubungan atau proses yang mengandung unsur atau bagian yang saling terikat dimana kegiatan tersebut merupakan suatu upaya untuk menyatukan perbedaan diantara masing-masing anggotanya. Dalam hal tersebut, maksud dari upaya tersebut berfungsi untuk saling berhubungan demi mempertahankan dan mengatur kekuasaan serta jalannya pemerintahan dengan cara menyatukan ego-ego yang berbeda-beda dari tiap individu-individu[3]. Banyak sekali tipe-tipe sistem politik yang diterapkan di dunia ini. Ada sistem yang mementingkan kepentingan rakyatnya, seolah-olah kebutuhan rakyatnya menjadi prioritas diatas segalanya. Rakyatnya bak seorang raja, yang diberikan kebebasan untuk berekspresi dan ada juga justru sistem politik yang diterapkan pada negara tersebut merupakan sistem politik yang lebih menonjolkan sifat egoisme dari negaranya dengan kesan memberikan batasan-batasan serta aturan-aturan yang otoriter agar tercapainya tujuan yang diinginkan dari negara tersebut.

     Dikarenakan masing-masing negara atau tiap-tiap negara memiliki ciri khas atau sistem politik yang berbeda, oleh karena itu sistem politik bisa dikatakan sebagai identitas dari suatu negara tersebut yang dapat  dijadikan sebagai nilai jual atau bahkan identitas dari negara tersebut.

METODE PENELITIAN

     Argumentasi serta data yang dipaparkan pada artikel ini menggunakan metode studi kualitatif, yakni dengan menggunakan berbagai sumber yang ada misalnya melalui jurnal, buku, artikel dan masih banyak sumber lainnya yang berhubungan dengan pembahasan pada artikel ini khususnya pada pembahasan Tipe-Tipe Sistem Politik  terutama sistem politik di Indonesia. Tujuan utama penggunaan metode studi atau pengambilan data pada artikel ini secara kualitatif adalah agar pembaca dapat dengan jelas mengakses data dan juga argumentasi yang dipaparkan secara mudah, murah, dan efisien dan tentunya sesuai fakta yang ada karena akses yang tidak terbatas di era teknologi tepatnya revolusi Industri 4.0.

     Pada artikel ini akan dipaparkan data-data secara umum tentang sistem politik dan secara khususnya mengerucut pada pembahasan  tentan bagaimana ciri-cirinya atau bahkan aturan-aturan yang diterapkan dalam menjalankan sistem politik dan kelembahaan di negara tersebut, dan juga akan dipaparkan mengenai kelebihan dan kekurangan dari tiap-tiap sistem politik negara yang mengadopsinya dengan menggunakan metode kualitatif.

Hasil dan Pembahasan

1.    Sistem Politik Komunis

Sebut saja negara-negara besar yang memiliki paham komunis seperti Cina, Korea Utara, Kuba, dan Vietnam[4] adalah negara negara yang memiliki paham komunis. Negara dengan sistem komunis ini memiliki kebiasaan negara sebagai lembaga tertinggi menjadi pembatas hak-hak bagi setiap masyarakat atau warganya. Negara berhak menentukan mana yang baik atau buruk bagi kehidupan atau kelangsungan negara dan warganya[5] meskipun tidak semua aspek yang dianggap buruk akan selalu buruk dan aspek yang dianggap baik merupakan baik bagi warganya. Banyak negara yang tidak menerapkan sistem komunis takut akan paham komunis ini berlaku di negaranya. Sebut saja Indonesia merupakan negara yang merdeka pada tahun 1945. Indonesia pernah mengalamu cerita buruk tentang sistem komunis yang pernah menimpa Indonesia. Tepatnya ada satu peristiwa bersejarah yang pernah terjadi di Indonesia, yakni ada upaya untuk mengkudeta para penguasa yang saat itu sedang berkuasa. Para aksi yang mengkudeta itu dikenal dengan PKI (Partai Komunis Indonesia) yang memiliki paham komunis. Alhasil pada aksi tersebut ada beberaoa jenderal yang gugur dan juga beberapa korban lainnya pada peristiwa yang memilukan itu[6], dan sampai saat ini pertistiwa tersebut menjadi kenangan yang perlu diingat dan juga sebagai ancaman akan bahaya paham sistem komunis yang bisa jadi kembali menyerang Indonesia di kemudian hari. Oleh karena itu, paham komunis di Indonesia menjadi sesuatu ancaman yang diantisipasi atau ditakuti bagi Indonesia dikarenakan kekhwatiran peristiwa tersebut terulang kembali.

Adapun ciri dari negara yang menganut tipe sistem politik  komunis yaitu:

1.    Mayoritasnya Atheis (Tidak Mempercayai Akan Keberadaan Tuhan) atau bisa dibilang Sekuler Dalam Menjalankan Tatanan Pemerintahan di negara tersebut.

2.    Pemerintah mempunyai kekuasaan tertinggi di negara tersebut termasuk upaya mengatur seluruh kegiatan atau aktivitas dari rakyatnya

3.    Dalam konsep atau sistem politik komunis ini, jika ada orang yang dianggap memiliki keunggulan atau keahlian dalam suatu bidang, tidak akan dianggap oleh pemerintah. Kembali lagi dijelaskan bahwasanya negara membatasi kehidupan atau aktivitas bagi para warganya.

4.     Hukum dan Negara dihilangkan karena dirasa tidak dibutuhkan akan keberadaannya karena pada konsep dasarnya semua yang dilakukan oleh negara adalah baik untuk rakyatnya [7].

Dampak Positif dan Negatif Sistem Politik Komunis

     Ada beberapa dampak positif maupun negatif dari diterapkannya sistem politik komunis ini:

1.    Adanya kesetaraannya tiap individu karena tidak ada individu yang bisa menonjolkan atau mengunggulkan dirinya (Positif)

2.    Tidak pernah dilanda krisis ekonomi yang begitu signifikan dikarenakan negara mengambil andil untuk melaksanan pemerintahan seutuhnya termasuk mengurusi permasalahan ekonomi negara (postif)

3.    Lebih mudah diatur tingkat inflasi dan masalah pengangguran di negara tersebut (positif).

4.    Hak Asasi Manusia biasanya tertindas di negara dengan konsep komunis, karena hakikatnya negara yang memiliki kekuasaan diatas segalanya yang dapat menghancurkan individu yang menyimpang atau melawan (negatif)

5.    Adanya batasan yang memonopoli segala aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat[8]

2. Sistem Politik Liberal

     Beberapa negara yang menerapkan sistem politik liberal sebut saja Amerika Serikat, Jerman, Australia, Perancis yang menerapkan sistem politik liberal di negara mereka. Perlu diketahui bahwasanya liberalisme itu berasal dari bahasa latin dari kata liberal dan isme dimana liberal berarti kebebasan sedangkan isme berarti paham[9]. Jadi maksdudnya adalah suatu paham kebebasan bagi para rakyatnya. Paham liberal ini bertolak belakang dengan paham sistem politik komunis yang mana paham lebih menekankan kebebasan bagi rakyatnya sedangkan pada paham komunis dilakukan batasan-batasan yang bisa menghambat hak-hak yang melekat pada masing-masing individu. Konsep sistem politik di negara liberal menekankan 3 hal mendasar seperti life (kehidupan), liberty (kebebasan), dan juga property (kepemilikan)[10]. Dalam hal konsep dasarnya dari tipe sistem politik negara liberal jelas menekankan unsur kebebasan yang memberikan ruang untuk setiap individu tanpa adanya batasan-batasan dengan catatan tidak merampas hak individu lainnya.

Ciri-Ciri Sistem Politik Liberal

  Adapun ciri-ciri negara yang menganut sistem politik liberal yaitu:

1.    Agama merupakan kebebasan bagi tiap individu

2.    Mengutamakan kepentingan diri sendiri

3.    Mengutamakan hak kebebasan bagi tiap individu

4.    Kepentingan mayoritas di utamakan[11].

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Politik Liberal

1.    Kebebasan individu yang tinggi (Postif)

2.    Minimnya kesalahan yang diakibatkan oleh penyalahgunaan kekuasaan pemerintah (positif)

3.    Tingkat individualis yang tinggi (negatif)

4.    Tidak fokus pada rencana jangka panjang (negatif)[12].

3. Sistem Politik Demokrasi

  Ada beberapa negara yang memiliki tipe sistem demokrasi di tatanan pemerintahannya sebut saja seperti Indonesia, Denmark, Selandia Baru, Islandia, dan Norwegia[13]. Negara demokrasi bisa dianalogikan sebagai suatu negara yang memiliki tipe sistem politik yang mana dalam menjalankan sistem pemerintahan menekankan unsur-unsur kedaulatan rakyat, persamaan politik, dan kebebasan berpendapat.[14]

Ciri-Ciri Tipe Sistem Politik Demokrasi

1.    Pemerintah yang bertugas sebagai penyuluh dalam mencapai atau mewujudkan keinginan masyarakat.

2.    Yang telah dewasa (Berusia lebih atau sama dengan 17 tahun) boleh berperan aktif dalam menentukan arah politik bangsanya (mengikuti Pemilu)

3.    Rakyat diberikan kebebasan untuk mengeluarkan pendapat yang dijamin oleh Undang-Undang negara[15]

Kelebihan dan Kekurangan Tipe Sistem Politik Demokrasi

Adapun kelebihan dan kekurangan dari negara yang menerapkan sistem politik demokrasi yaitu:

1.    Sistem ini mengedepankan kepentingan rakyat (positif)

2.    Kestabilan sistem pemerintahan karena rakyat ikut menyelenggarakan tatanan kehidupan bernegara (positif)

3.    Demokrasi sering dianggap kapitalis bagi sang penguasa dimana orang yang memiliki uang jauh lebih merasakan konsep demokrasi yang sesungguhnya (negatif)

4.    Pemerintahan bisa saja ditangani oleh orang yang tidak memiliki kapabilitas yang baik sehingga ada potensi kehancuran disana meskipun ada andil masyarakat yang bisa mengarahkannya lebih baik lagi[16]

 

 

Kesimpulan

     Adapun kesimpulannya adalah setiap tipe sistem politik memiliki ciri-ciri yang berbeda-beda sehingga ketika negara tersebut mengadopsi salah satu tipe sistem politik tersebut bisa menjadi ciri khas dari negara tersebut dimana ciri khas negara tersebut memiliki kelebihan maupun kekurangan dari tiap-tiap jenis sistemnya.

DAFTAR PUSTAKA

Adjra, Nova. 2017. “Sistem Politik Komunis Di Indonesia.” Guruppkn.Com. 2017. https://guruppkn.com/sistem-politik-komunis. Diakses 6 Maret 2020.

Anonim. n.d. “Inilah 18 Kelebihan Dan Kekurangan Demokrasi.” Amazine.Co. https://www.amazine.co/40007/inilah-18-kelebihan-dan-kekurangan-demokrasi/. Diakses 6 Maret 2020.

Anonim. 2020. “Ciri Demokrasi Liberal : Pengertian, Prinsip, Kelebihan Dan Kekurangannya.” Pengajar.Co.Id. 2020. https://pengajar.co.id/ciri-demokrasi-liberal-pengertian-prinsip-kelebihan-dan-kekurangannya/. Diakses 6 Maret 2020.

Budiardjo, Prof. Miriam. 2019. Dasar-Dasar Ilmu Politik Edisi Revisi. Revisi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Hasan, Rizki Akbar. 2018. “Ini 5 Negara Teratas Dalam Indeks Demokrasi Dunia, Indonesia?” Liputan6.Com. 2018. https://www.liputan6.com/global/read/3363265/ini-5-negara-teratas-dalam-indeks-demokrasi-dunia-indonesia. Diakses 06 Maret 2020

Lestari, Ika. 2019. “Negara Komunis : Pengertian – Sistem Pemerintahan – Dampak Dan Ciri-Ciri.” Ilmugeografi.Com. 2019. https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/negara-komunis. Diakses 06 Maret 2020.

Pratomo, Angga Yudha. 2014. “Ini Negara-Negara Yang Masih Menganut Paham Komunis.” Merdeka.Com, February 22, 2014. https://www.merdeka.com/peristiwa/ini-negara-negara-yang-masih-menganut-paham-komunis.html. Diakses 06 Maret 2020.

Putri, Virgina Maulita. 2019. “Seputar G30S/PKI, Peristiwa Penting Dalam Sejarah Indonesia.” Newsdetik.Com, September 29, 2019. https://news.detik.com/berita/d-4726786/seputar-g30spki-peristiwa-penting-dalam-sejarah-indonesia. Diakses 06 Maret 2020.

Sukoco, Manik. 2012. “KAJIAN SISTEM PEMERINTAHAN DAN POLITIK DI INDONESIA.” Universitas Negeri Malang. https://www.researchgate.net/publication/288670683_Kajian_Sistem_Politik_dan_Pemerintahan_di_Indonesia. Diakses 06 Maret 2020

Utami, Ranti Fatya. 2018. “6 Negara Yang Menganut Ideologi Liberalisme Di Dunia.” Guruppkn.Com. 2018. https://guruppkn.com/negara-yang-menganut-ideologi-liberalisme. Diakses 06 Maret 2020.

Yusron. 2019. “Pengertian Sistem Politik Demokrasi, Ciri-Ciri, Serta Prinsip-Prinsipnya.” Belajargiat.Id. 2019. https://belajargiat.id/sistem-politik-demokrasi/. Diakses 06 Maret 2020.

 

 

 



[1] Mahasiswa Hubungan Internasional 2019 Universitas Riau, 1901111662, Nomor Presensi 19

[2] Rod Hague et al, Comprative Government and Politics (London: Macmillan Press, 1998). Hlm.3 dalam buku Dasar-Dasar Ilmu Politik Edisi Revisi, (Miriam Budiardjo:2019)

[8] Ibid.

[10] Ibid

[12] Ibid.

[15] Ibid

Comments

Popular posts from this blog

Macam-Macam Polimer Serta Kelebihan dan Kekurangannya Dalam Kehidupan Sehari-hari

Senja Tak Bertuan

Dan Bila